Aksi Damai Di Wamena Menyikapi Pulangkan Mahasiswa Diluar Papua Dan Non-Papua Dari Tanah Papua



Wamena. Tiga suku besar di Wilayah Adat lapago Telah menyuarahkan pendapat warga masyarakat lapago pada hari senin 26 agustus 2019 pukul 1:15 WIT.  berunjukrasa penolakan rasisme yang terjadi beberapa pekan lalu terhadapa mahsiswa papua di surabaya. masa aksi mahasiswa, masyarakat menyikapi bahwa harus usut tuskas pelaku penghinaan. dalam tuntutan ini kami bukan monyet tetapi manusia yang diciptakan seturut dan serupah_Nya sendiri. Manausia takkan hidup bersama monyet maka manusia pulang dimana asalnya. Dalam aksi ini juga salah satu poin yang menyatakan mahasiswa/i papua yang beristudi di tanah sejawa bali, sumatera, kalimantan, dan sulawesi segera dipulangkan ditanah west papua.
Semua tokoh-tokoh tugung penuh dan turun jalan, tokoh Agama Pdt. Meage menegaskan bahwa Bangsa papua adalah tanah injil, Injil adalah Kekuatan Allah, manusia Papua adalah Injil karena mereka keluarga dari berbudakan. bukan manusia keturunan dari monyet tetapi kami semua dinegeri ini ciptaan Allah sebagai gambar dan rupah Allah. 
Salah satu tokoh perempuan menjelaskan manusia tak pernah lahir dari monyet tetapi kami lahir dari
rahim ibu yaitu manusia. Bahkan kami seorang ibu sekalìpun tidak melahirkan anak monyet dibangsa
ini. aksi itu berjalan aman dan terkendali keamanan dan kenyamanan terjaga sampai kantor bupati
kabupaten jayawijaya wamena, menyampaikan pendapat kepada pemerintah daerah. Pemda Kabupaten Jayawijaya Bupati Jhon R. Banua SE. M.Si  disambut masa aksi dengan senang hati karena sangat antusias menyampaikan pendapat dengan aman terkendali dan aspirasi ini saya terima dan akan diteruskan kepada pemerintah. jelasnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI (LDKO) HIPMY DI MANADO SULUT

IBADAH PERAYAAN NATAL HIPMY DI MANADO SULUT 2017

Dukung Papua Merdeka, Enam Perenang Akan Berenang Sejauh 69 Kilo di Danau Jenewa